Jumat, 20 September 2019

Sejarah kerajaan kutai dan Taruma negara

Sejarah Kerajaan Kutai, Pendiri, Peninggalan, Beserta Gambarnya

Kerajaan Kutai – Bangsa yang besar yaitu bangsa yang menghargai sejarah perjuangan para pahlawannya. Seharusnya, kalimat ini yang harus selalu diingat oleh generasi penerus perjuangan bangsa saat ini. Dengan tujuan, agar mereka tidak pernah lengah untuk terus belajar dan berusaha memberikan yang terbaik untuk negeri ini.
Negara Indonesia merupakan Negara yang penuh akan budaya. Bahkan, Indonesia mempunyai ribuan sejarah perjuangan bangsa yang patut untuk diteladani. Mulai dari pergerakan awal dimulai dari masa Kerajaan Kutai hingga perjuangan yang dilakukan setelah kemerdekaan. Semua perjuangan yang ada pada saat itu, yang akhirnya mengantarkan kita pada Indonesia yang merdeka seperti saat ini.
Mirisnya, saat ini banyak sekali generasi yang mulai malas untuk mempelajari sejarah perjuangan para pendahulunya. Hal ini sangat disayangkan. Karena, dengan mempelajari sejarah, kita akan tahu besarnya pengorbanan para pahlawan kita. Sehingga, untuk bermalas-malasanpun juga tidak akan sempat.
Yang saat ini akan di bahas yaitu Kerajaan. Kerajaan Kutai terletak di Kalimantan Timur. Kerajaan ini merupakan kerajaan Hindu yang tertua di Indonesia. Kerajaan ini mempunyai banyak peninggalan dan budaya. Nah, untuk penjelasan lebih lengkapnya mengenai kerajaan Kutai, simak ulasannya dibawah ini.

Sejarah Berdirinya Kerajaan Kutai

Sejarah Berdirinya Kerajaan Kutai
baabun.com
Ketika di bangku sekolah, kita pasti pernah mempelajari kerajaan-kerajaan zaman dahulu, salah satunya kerajaan Kutai. Masih ingatkah kerajaan ini seperti apa? Kerajaan Kutai termasuk kerajaan Hindu tertua di Indonesia. Diperkirakan, kerajaan kutai muncul pada abad 5 M atau ± 400 M. Kerajaan tersebut dibangun pada abad ke-4, dengan bukti ditemukannya tujuh buah prasasti Yupa.
Lebih tepatnya kerajaan ini terletak di Muara Kaman, Kalimantan Timur atau dekat kota Tenggarong, di hulu sungai Mahakam. Informasi mengenai Kerajaan Kutai ini tidak banyak ditemukan. Sumber utamanya yaitu terdapat 7 buah prasasti Yupa. Penggunaan nama Kutai sendiri ditentukan oleh para ahli sejarah yang mengambil nama dari tempat ditemukannya prasasti Yupa yaitu di daerah Kutai.
Tujuh buah batu tulis yang disebut Yupa yang ditemukan ini, ditulis dengan huruf Pallawa dan berbahasa Sanskerta yang disusun dalam bentuk syair. Prasasti Yupa merupakan prasasti tertua yang di dalamnya menyatakan telah berdirinya suatu Kerajaan Hindu tertua yaitu Kerajaan Kutai.
Apa itu Yupa? Yupa, Yupa merupakan tugu batu yang digunakan sebagai tugu peringatan yang dibuat oleh para Brahmana atas kedermawanan Raja Mulawarman. Pada Yupa ini juga dituliskan bahwa Raja Mulawarman merupakan Raja yang baik dan kuat. Raja ini merupakam anak dari Aswawarman dan merupakan cucu dari Raja Kudungga, telah memberikan  20.000 ekor sapi kepada para Brahmana.
Salah satu yupa tersebut, kini berada di Museum Nasional Republik Indonesia, Jakarta. Dari prasati tersebut juga diketahui bahwa Kerajaan ini didirikan pertama kali oleh Kudungga kemudian dilanjutkan oleh anaknya Aswawarman dan mencapai puncak kejayaan pada masa Mulawarman (Anak Aswawarman). Sedangkan, raja pertama yang berkuasa adalah Aswawarman.

Pendiri Kerjaan Kutai

pendiri kerjaan kutai
www.wacana.co
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa pendiri Kerajaan Kutai yaitu raja Kudungga. Raja tersebut mendapat gelar Wangsakerta yang artinya pembentuk keluarga raja. Selain itu, Raja Kudungga juga mendapat sebutan sebagai Dewa Ansuman atau Dewa Matahari.
Pada stupa peninggalan Kerajaan Kutai, juga disebutkan pemberian gelar ini. Namun, terdapat beberapa cerita yang menyebutkan bahwa pendiri Kerajaan Kutai yaitu Asmawarman. Tidak ada informasi otentik yang menyebutkan siapa yang sebenarnya pendiri kerajaan ini.

Silsilah Kerajaan Kutai

silsilah kerajaan kutai
ibnuasmara.com
Kudungga merupakan raja pertama pada Kerajaan Kutai. Raja Kudungga mempunyai putra yang bernama Aswawarman. Kemudian, Aswawarman ini mempunyai memiliki putra yang bernama Mulawarman.
Setelah Raja Aswawarman, Kerjaan Kutai dipimpin oleh Raja Mulawarman. Menurut sejarah, Raja Mulawarman ini dikenal sebagai raja besar yang sangat mulia dan juga mempunyai budi yang baik. nah, berikut ini silsilah Kerajaan yang lengkap:
  • Maharaja Kudungga dengan gelar anumerta Dewawarman

Kudungga, jika dilihat dari namanya merupakan nama asli orang Indonesia yang belum terpengaruh dengan budaya India sekalipun. Pada awalnya, Kedudukan Raja Kudungga sebagai kepala suku. Masuknya pengaruh Hindu ini membuat raja Kudungga yang akhirnya mengubah struktur pemerintahannya menjadi kerajaan.
Setelah itu, mengangkat dirinya sendiri sebagai raja, yang selanjutnya pergantian raja ini dilakukan secara turun menurun.
  • Maharaja Asmawarman dengan gelar Wangsakerta dan Dewa Ansuman

Di dalam Prasasti Yupa menceritakan bahwa Raja Aswawarman merupakan raja yang sangat cakap dan kuat. Raja Aswawarman pada pemerintahannya, melakukan perluasan wilayah Kerajaan Kutai. Hal ini dibuktikan pada masanya, dilakukannya Upacara Asmawedha.
Upacara-upara ini juga pernah dilakukan di India pada masa pemerintahan Raja Samudragupta.  Dalam upacara tersebut, dilakukan pelepasan kuda untuk menentukan batas kekuasaan Kerajaan Kutai.
  • Maharaja Mulawarman (anak Aswawarman)

Raja Mulawarman merupakan anak dari Raja Mulawarman. Raja Mulawarman merupakan raja terbesar dari Kerajaan Kutai. Pada masa pemerintahannya, Raja Mulawarman yang membawa Kerajaan Kutai mencapai masa kejayaannya.
Pada masa ini juga, rakyatnya hidup tentram dan sejahtera hingga, hinga Raja Mulawarman mengadakan upacara kurban emas yang sangat melimpah.
Berikut ini raja-raja pengganti setelah Mulawarman:
  1. Maharaja Marawijaya Warman
  2. Maharaja Gajayana Warman
  3. Maharaja Tungga Warman
  4. Maharaja Jayanaga Warman
  5. Maharaja Nalasinga Warman
  6. Maharaja Nala Parana Tungga Warman
  7. Maharaja Gadingga Warman Dewa
  8. Maharaja Indra Warman Dewa
  9. Maharaja Sangga Warman Dewa
  10. Maharaja Candrawarman
  11. Maharaja Sri Langka Dewa Warman
  12. Maharaja Guna Parana Dewa Warman
  13. Maharaja Wijaya Warman
  14. Maharaja Sri Aji Dewa Warman
  15. Maharaja Mulia Putera Warman
  16. Maharaja Nala Pandita Warman
  17. Maharaja Indra Paruta Dewa Warman
  18. Maharaja Dharma Setia Warman

Letak Kerajaan Kutai

letak kerajaan kutai
ipsmudah.com
Kerajaan Kutai terletak di tepi Sungai Mahakam. Lebih tepatnya, terletak di Kecamatan Muarakaman, Kutai, Kalimantan Timur. Wilayah Kerajaan ini sangatlagh luas. Bahkan, hampir menguasai wilayah Kalimantan.

Masa Kejayaan Kerajaan Kutai

masa kejayaan kerajaan kutai                                                                                                                                        
ibnuasmara.com                                                                                                               
Kehidupan Kerajaan Kutai sangatlah makmur dan sejahtera ini, dibuktikan dengan ditemukannya prasasti atau yupa di Muara Kaman. Dan masa kejayaan ini berada pada masa kepemimpinan Mulawarman.
Kejayaan Kutai meredup ketika masih di pimpinan oleh Dinasti Kudungga. Meredupnya kerajaan Kutai ini terjadi ketika Kerajaan besar seperti Majapahit dan Singosari sedang mengalami masa-masa kegemilangan. Sejak saat itu, kehidupan tentang Kerajaan Kutai yang berada di bawah Dinasti Kudungga tidak lagi terlihat.
Kudungga berasal dari Kerajaan Campa di Kamboja, sedangkan Aswawarman merupakan anak dari Kudungga yang dipercaya menjadi raja pertama di Kerajaan Kurtai dengan sebutan Wangsakerta. Namun, pada beberapa sejarah ada yang menganggap bahwa raja Kudungga sebagai raja yang pertama dari Kerajaan Kutai.
  • Bidang Politik

Prasasti-prasasti yang telah ditemukan di Kutai, ada salah satu prasasti yang didalamnya tetulis “Sang Maharaja Kundungga yang amat mulia memiliki putra yang mashur, namanya Sang Aswawarman, yang seperti Sang Ansuman atau Dewa Matahari menumbuhkan keluarga yang sangat mulia.
Sang Aswawarman memiliki tiga putra, seperti api (yang suci) tiga. Yang paling terkemuka dari ketiga putra itu yaitu Mulawarman. Raja yang berperadaban baik, kuat, dan sangat kuasa. Sang Mulawarman telah mengadakan selamatan emas yang sangat banyak. tugu batu ini didirikan untuk peringatan kenduri itulah oleh para Brahmana.”
Dari prasasti tersebut, bisa diketahui nama-nama raja yang pernah memerintah di Kerajaan Kutai tersebut. Raja pertama, bernama Kundungga. Raja ini merupakan nama Indonesia asli. Kudungga memiliki seorang anak yang bernama Aswawarman sekaligus sebagai pendiri dinasti atau pembentuk keluarga (Wamsakerta). Selanjutnya, dapat diketahui pula bahwa Aswawarman mempunyai 3 orang putra.
Salah satu putra yang sangat terkenal yaitu Mulawarman. Bisa disimpulkan bahwa pada masa kerajaan Kutai, mereka sudah mengenal sistem pemerintahan. Sehingga, pemerintahan bukan lagi dipimpin oleh kepala suku, namun dipimpin oleh Raja. Dalam prasasti tersebut membuktikan bahwa raja-raja Kutai merupakan orang asli Indonesia yang sudah memeluk agama Hindu.
  • Bidang Ekonomi

Kerajaan Kutai, secara geografis berada pada jalur perdagangan antara Cina dan India. Kerajaan Kutai menjadi tempat yang paling menarik yang disinggahi para pedagang. Hal tersebut membuktikan saat itu, selain pertanian, kegiatan perdagangan sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Kutai.
keterangan tertulis yang terdapat pada prasasti tersebut mengatakan bahwa Raja Mulawarman pernah memberikan hartanya berupa minyak dan 20.000 ekor sapi kepada Brahmana. Diperkirakan bahwa pertanian dan peternakan sudah menjadi mata pencaharian utama masyarakat Kutai.
Selain itu, letak dari kerjaan ini di sekitar Sungai Mahakam yang digunakan sebagai jalur transportasi laut, sehingga perdagangan masyarakat Kutai berjalan cukup ramai. Bagi pedagang dari luar kutai yang ingin berjualan di Kutai, mereka harus memberikan “hadiah” kepada raja sebagai izin berdagang. Biasanya, pemberian “hadiah” ini berupa barang dagangan yang harganya cukup mahal dan pemberian ini dianggap sebagai pajak kepada pihak Kerajaan.
  • Bidang Agama

Kebudayaan masyarakat Kutai sangat erat kaitannya dengan kepercayaan yang dianut. Yupa merupakan salah satu hasil budaya dari masyarakat Kutai. Yupa merupakan tugu batu yang merupakan warisan nenek moyang bangsa Indonesia dari zaman Megalitikum.
Pada salah satu yupa tersebut menyebutkan terdapat suatu tempat suci dengan nama Waprakeswara atau tempat pemujaan Dewa Siwa. Sehingga, bisa disimpulkan bahwa masyarakat Kutai merupakan pemeluk agama Hindu Syiwa. Selain itu, masyarakat Kutai juga masih ada yang menjalankan adat istiadat dan kepercayaan asli mereka.
  • Bidang Sosial-Budaya

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa Kerajaan Kutai kebanyakan memluk agama hindu, sehingga mereka sudah mendapat pengaruh agama Hindu. Sehingga, kehidupan agamanya sudah lebih maju. Contohnya, terdapat pelaksanaan upacara pemberkatan seseorang yang memeluk agama Hindu yang disebut dengan Vratyastoma. Upacara tersebut dilaksanakan sejak pemerintahan Aswawarman yang dipimpin oleh para pendeta dari India.
ada masa pemerintahan Mulawarman, baru upacara tersebut dipimpin oleh kaum brahmana dari Indonesia. Sehingga, bisa disimpulkan bahwa kaum brahmana dari Indonesia ternyata juga memiliki tingkat intelektual yang tinggi yang mampu menguasai bahasa Sanskerta. bahasa sansakerta ini merupakan bahasa resmi kaum brahmana untuk masalah keagamaan.
Pengaruh masuknya budaya India ke Nusantara ini menyebabkan budaya Indonesia ini mengalami perubahan. Perubahan yang paling penting yaitu timbulnya suatu sistem pemerintahan dengan kepalanya yaitu raja. Awalnya, sebelum budaya india masuk, pemerintahan hanya dipimpin oleh seorang kepala suku.
Selain itu, budaya lainnya adalah kehidupan nenek moyang bangsa Indonesia dengan mendirikan tugu batu. Artinya, bangsa Indonesia berusaha mencari dan menyesuaikan unsur-unsur kebudayaan asing dengan kebudayaan asli Indonesia sendiri.

Peninggalan Kerajaan Kutai

peninggalan kerajaan kutai
satujam.com
Berikut ini peninggalan-peninggalan sejarah dari Kerajaan Kutai:

Ketopong Sultan Kutai

ketopong sultan kutai
balubu.com
Ketopong Sultan merupakan mahkota raja dari Kerajaan Kutai. Mahkota ini terbuat dari bahan-bahan emas dengan berat 1.98 kg dan sampai saat ini mahkota ini masih tersimpan rapi di Musem Nasional Jakarta.

Kalung Uncal Kerajaan Kutai

kalung uncal kerajaan kutai
sejarahlengkap.com
Kalung uncal keraaan kutai ini merupakan kalung emas yang mempunyai berat 170 gram dengan adanya hiasan liontin berelief Kisah Ramayana. Kalung Uncal menjadi salah satu atribut dari Kerajaan Kutai yang digunakan oleh Sultan Kutai Kartanegara.
Menurut beberapa ahli, diperkirakan Kalung Uncal ini berasal dari India. Sampai saat ini, hanya terdapat dua Kalung Uncal di dunia ini. pertama di negara India dan yang kedua berada di Museum Mulawarman, Kota Tenggarong.

Kalung Ciwa

kalung ciwa
satujam.com
Kalung Ciwa adalah salah satu peninggalan bersejarah dari Kerajaan Kutai. Kalung ini, ditemui pada zaman kepemimpinan Sultan Aji Muhammad Sulaiman. Kalung ini ditemukan di sekitar Danau Lipan, Muara Kaman pada tahun 1890.
Hingga saat ini, Kalung Ciwa ini masih digunakan sebagai perhiasan kerajaan yang digunakan oleh raja ketika ada sebuah pesta pengangkatan raja baru.

Pedang Sultan Kutai

pedang sultan kutai
sejarahlengkap.com
Pedang Sultan Kutai ini terbuat dari bahan emas yang padat. Di bagian gagangnya, terdapat ukiran seekor binatang harimau yang bersiap-siap menerkam musuhnya. Sedangkan untuk ujung sarung pedannya dihiasi oleh ukiran seekor buaya. Sampai saat ini, Pedang ini masih terjaga dan bisa ditemukan di Museum Nasional Jakarta.

Kura-Kura Emas

kura kura emas
www.dictio.id
Kura-kura emas ini sekarang berada di Museum Mulawarman. Benda ini berukuran setengah kepalan tangan. benda ini ditemukan di Daerah Lonh Lalang, tepatnya di hulu Sungai Mahakam.

Kelambu Kuning

kelambu kuning
Banyak benda peninggalan Kerajaan Kutai yang mempunyai kekuatan magic yang ditaruh di dalam kelambu kuning untuk menghindari terjadinya bala yang dapat ditimbulkannya.

Keris Bukit Kang

keris bukit kang
ibnuasmara.com
Keris bukit Kang digunakan oleh Permaisuri Aji Putri Karang Melenu atau permaisuri dari Sultan Kutai Kartanegara yang pertama. Keris ini, terkenang dengan nama Keris Bukit Kang.

Tali Juwita

tali juwita
balubu.com
Tali Juwita merupakan sebuah tali yang terbuat dari benang yang berjumlah 21 helai. Biasanya, tali ini digunakan saat berlangsung upacara adat Bepelas. Tali Juwita memberikan simbol tujuh muara dan juga tiga anak sungai. Sungai-sungai tersebut seperti Sungai Kelinjau, Sungai Kedang Pahu, dan Sungai Belayan.

Tempat Duduk Raja

tempat duduk raja
indonesiakaya.com
Tempat duduk raja merupakan benda peninggalan sejarah dari Kerajaan Kutai yang hingga sekarang masih terjaga di dalam Museum Mulawarman.

Keruntuhan Kerajaan Kutai

keruntuhan kerajaan kutai
ibnuasmara.com
Setelah mengalami masa kejayaan, Kerajaan Kutai mengalami keruntuhan pada kepemimpinan raja Maharaja Dharma Setia yang tewas dalam peperangan di tangan Raja Kutai Kartanegara ke-13 yaitu Aji Pangeran Anum Panji Mendapa.
Perlu diketahui bahwa Kutai Martadipura berbeda dengan Kerajaan Kutai Kartanegara yang termasuk ibukota pertama kali di Kutai Lama. Kutai Kartanegara inilah yang disebutkan dalam sastra Jawa dengan sebutan Negarakertagama. Selanjutnya, kutai Negara ini menjadi kerajaan Islam yang disebut Kesultanan Kutai Kartanegara.

Sejarah Kerajaan Tarumanegara, Silsilah, Peninggalan, Raja, Letak

Kerajaan Tarumanegara merupakan salah satu kerajaan tertua di nusantara yang menguasai wilayah bagian barat pulau Jawa sekitar tahun 400 M hingga 700 M. Nama Tarumanegara berasal dari dua kata yaitu Tarum dan Negara. Tarum adalah nama sungai yang pada masa sekarang ini dikenal dengan nama sungai Citarum, sedangkan Negara adalah kerajaan atau negara.
Kerajaan Tarumanegara adalah sebuah kerajaan yang didirikan oleh seorang raja yang bernama Raja dirajaguru Jayasingawarman pada tahun 358 M. Raja dirajaguru Jaya singawarman adalah seorang pengembara yang berasal dinasti Salankayana di India yang telah runtuh akibat invasi Samudra Gupta dari kerajaan Gupta.
Jaya singawarman kemudian pergi meninggalkan tanah kelahirannya sampai akhirnya tiba dan menetap di wilayah Jawa Barat. Setelah lama menetap di Jawa Barat, Jaya singawarman menikah dengan seorang putri raja dari kerajaan Sunda yaitu putri dari Dewa warman VIII raja dari kerajaan Salakanegara. Jaya singawarman pada akhirnya mendirikan sebuah kerajaan yang bernama Kerajaan Tarumanegara.
Jaya singawarman meninggal pada tahun 282 M yang kemudian dimakamkan di daerah sungai Kali Gomati. Kemudian masa pemerintahan digantikan oleh anaknya yang bernama Dharmayawarman yang memimpin pada tahun 382 M hingga tahun 395 M.
Kepemimpinan selanjutnya diberikan kepada Purnawarman setelah Dharyawarman turun tahta pada tahun 395 M hingga tahun 434 M. Pada masa kepemimpinan Maharaja Purnawarman, ibu kota kerajaan Tarumanegara dipindahkan ke ibukota kerajaan baru yang terletak di dekat pantai pada tahun 397 M. Ibukota baru tersebut diberi nama Sundapura yang akhirnya disingkat dengan nama Sunda yang dipakai hingga pada masa sekarang ini.
Kerajaan Tarumanegara yang dikenal dengan sebutan Kerajaan Tarum adalah kerajaan Hindu paling tua ke dua di Indonesia setelah Kerajaan Kutai. Kerajaan Tarumanegara memulai kegiatan perekonomian dari bidang peternakan dan pertanian.
Kegiatan perekonomian ini dibuktikan dengan adanya Prasasti Tugu yang di dalamnya berisi tentang pembangunan saluran Gomati dengan panjang 12 km atau 6112 tombak. Pembangunan saluran Gomati ini berhasil dikerjakan selama 21 hari. Selain itu, banyak dari masyarakat Kerajaan Tarumanegara yang bekerja sebagai pedagang, dibuktikan dengan lokasinya yang dekat dengan selat Sunda.
Puncak masa kejayaan Kerajaan Tarumanegara adalah pada saat dipimpin oleh Raja Purnawarman. Pada masa tersebut Kerajaan Tarumanegara bersiasat untuk memperluas daerah kekuasaannya hampir seluas daerah Jawa Barat saat ini. Raja Purnawarman juga menyusun pustaka seperti peraturan angkatan perang, undang-undang kerajaan, silsilah dinasti Warman dan siasat perang.

Silsilah Kerajaan Tarumanegara

silsilah kerajaan tarumanegara
www.edukasinesia.com
Berikut ini merupakan silsilah raja yang pernah memerintah Kerajaan Tarumanegara diantaranya:
  1. Jayasingawarman (358 M – 382 M)
  2. Dharmayawarman (382 M – 395 M)
  3. Purnawarman (395 M – 434 M)
  4. Wisnuwarman (434 M – 455 M)
  5. Indrawarman (455 M – 515 M)
  6. Candrawarman (515 M – 535 M)
  7. Suryawarman (535 M – 561 M)
  8. Sudhawarman (628 M – 639 M)
  9. Hariwangsawarman (639 M – 640 M)
  10. Nagajayawarman (640 M – 666 M)
  11. Linggawarman (666 M – 669 M)
  12. Kertawaman (561 M – 628 M)

Peninggalan Kerajaan Tarumanegara

peninggalan kerajaan tarumanegara
Prasasti merupakan bukti terkuat mengenai keberadaan sebuah kerajaan di suatu wilayah atau tempat. Salah satunya adalah Kerajaan Tarumanegara yang juga telah banyak meninggalkan jejak sejarah berupa prasasti mulai dari Prasasti Ciaruteun hingga Prasasti Pasir Awi. Keberadaan peninggalan-peninggalan sejarah berupa prasasti ini harus kita lestarikan.
Jangan sampai peninggalan yang tersisa hanya menjadi cerita belaka saja untuk masa yang akan datang. Karena prasasti ini juga merupakan ilmu sejarah serta kekayaan budaya yang bisa kita turunkan untuk anak cucu kita semua pada masa mendatang. Ada beberapa bukti prasasti peninggalan sejarah pada masa Kerajaan Tarumanegara diantaranya sebagai berikut:

Prasasti Ciaruteun

Prasasti Ciaruteun
jagosejarah.blogspot.co.id
Prasasti ini ditemukan di tepi Sungai Ciarunteun, yaitu dekat dengan Sungai Cisadane Bogor. Didalamnya terdapat nama Tarumanegara, Raja Purnawarman dan lukisan sepasang kaki yang diduga dan diyakini sama dengan telapak kaki Dewa Wisnu.
Ada juga gambar sepasang telapak kaki yang berada di prasasti tersebut melambangkan kekuasaan raja atas daerah tersebut. Kedudukan Purnawarman yang di ibaratkan dengan dewa Wisnu dianggap sebagai penguasa sekaligus pelindung rakyat. Prasasti yang ditulis menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta yang terdiri dari 4 baris tersebut juga dikenal dengan Prasasti Ciampea.

Prasasti Kebon Kopi

prasasti kebon kopi
sumbersejarah1.blogspot.co.id
Prasasti ini  bergambar bekas dua tapak kaki gajah yang diidentikkan dengan gajah Airawata, yaitu gajah tunggangan Dewa Wisnu. Prasasti yang ditemukan di Kampung Muara Hilir, Kecamatan Cibungbulang ini juga ditulis dengan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta.

Prasasti Tugu

prasasti tugu
situsbudaya.id

Prasasti Tugu ditemukan di Tugu, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, terdiri dari 5 baris yang ditulis dengan aksara Pallawa dan bahasa Sanskerta. Prasasti ini berisi tentang Raja Purnawarman yang memerintah untuk menggali saluran air Gomati dan Chandrabaga sepanjang 6.112 tombak yang selesai dalam 21 hari.

Prasasti Jambu

prasasti jambu
kebudayaan.kemdikbud.go.id
Prasasti ini ditemukan di bukit Koleangkak Bogor yang berisi tentang sanjungan kebesaran, kegagahan dan keberanian Raja Purnawarman. Prasasti Jambu diketahui terukir sepasang telapak kaki dan terdapat keterangan puisi dua baris dengan aksara Pallawa dan bahasa Sanskerta

Prasasti Muara Cianten

prasasti muara cianten
sumbersejarah1.blogspot.co.id
Prasasti ini ditemukan di Bogor dengan aksara ikal, namun prasasti Muara Cianten ini belum dapat dibaca.

Prasasti Cidanghiyang

prasasti cidanghiyang
anangpaser.wordpress.com
Prasasti Cidanghiyang ditemukan di kampung Lebak, pinggir Sungai Cidanghiyang, Pandeglang-Banten. Prasasti yang baru ditemukan pada tahun 1947 ini berisi “Inilah tanda keperwiraan, keagungan dan keberanian yang se sungguh-sungguhnya dari raja dunia, yang mulia Purnawarman, yang menjadi panji sekalian raja”. Prasasti Cidanghiyang juga disebut dengan Prasasti lebak yang ditulis dengan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta.

Prasasti Pasir Awi

prasasti pasir awi
cagarbudaya.kemdikbud.go.id
Prasasti ini ditemukan di Leuwiliang dengan aksara Ikal yang belum dapat dibaca. Pada prasasti ini ditemukan adanya pahatan gambar dahan dengan ranting, dedaunan serta buah-buahan dan gambar sepasang telapak kaki.

Letak Kerajaan Tarumanegara

letak kerajaan tarumanegara
kakakpintar.com
Letak kerajaan Tarumanegara adalah di wilayah sekitar Jawa Barat. Wilayah tersebut semakin meluas seiring perkembangan kerajaan ini setelah dipimpin oleh seorang raja yang bernama Raja Purnawarman. Raja Purnawarman, seperti yang dijelaskan dalam Prasasti Ciaruteun, Prasasti Kebon Kopi, dan beberapa prasasti lainnya merupakan sosok seorang raja yang sangat pandai dalam berperang.
Raja Purnawarman berhasil melakukan ekspansi atau perluasan kawasan lalu berperang dan penakluk kan terhadap Kerajaan Salakanagara yang sebelumnya juga ikut berkuasa di tanah Sunda.
Melalui ekspansi tersebut, wilayah dan letak Kerajaan Tarumanegara semakin meluas hingga daerah Jakarta (Tanjung Priok) dan Banten. Berdasarkan bukti-bukti sejarah yang telah ditemukan, para ahli sepakat jika Kerajaan Tarumanegara yang merupakan kerajaan Hindu pertama di Pulau Jawa ini terletak   di area sekitar Jawa Barat (sekarang).
Tarumanegara berpusat di daerah Sundapura  atau yang pada sekarang ini kita kenal dengan nama Bekasi. Kesimpulan ini didasarkan pada isi prasasti Muara Cianteun yang menyatakan jika pusat kerajaan telah berpindah pada masa kekuasaan Raja Suryawarman yang merupakan Raja ke 7 dari kerajaan Tarumanegara.

Agama Kerajaan Tarumanegara

agama kerajaan tarumanegara
www.slideshare.net
Agama kerajaan tarumanegara adalah agama Hindu. Agama Hindu yang berkembang di wilayah Kerajaan Tarumanegara adalah Hindu Waesnawa atau Hindu Wisnu. Hal ini dibuktikan dengan adanya peninggalan jejak kaki Purnawarman, adanya lambang penjelmaan Dewa Wisnu yang terdapat dalam prasasti Ciaruteun.
Dalam agama ini Dewa Wisnu dianggap sebagai Dewa tertinggi. Agama Hindu Wisnu ini hanya berkembang di wilayah istana atau keluarga kerabat besar kerajaan, sedangkan masyarakat Tarumanegara sebagian besar menganut kepercayaan asli yaitu animisme dan dinamisme.

Kehidupan Politik Kerajaan Tarumanegara

kehidupan politik kerajaan tarumanegara
kisahasalusul.blogspot.com
Berdasarkan tulisan-tulisan yang terdapat pada prasasti telah diketahui bahwa raja yang pernah memerintah di Tarumanegara adalah Raja Purnawarman. Raja Purnawarman merupakan raja yang telah berhasil memberikan kemakmuran kehidupan rakyatnya.
Hal ini dibuktikan dengan adanya prasasti tugu yang menyatakan bahwa Raja Purnawarman telah memerintah untuk menggali sebuah kali. Penggalian sebuah kali ini sangat besar artinya, karena pembuatan kali ini merupakan pembuatan saluran irigasi untuk memperlancar pengairan sawah-sawah pertanian yang dimiliki oleh rakyat.

Kehidupan Sosial

kehidupan sosial
warisansejarahnusantara.blogspot.com
Kehidupan sosial Kerajaan Tarumanegara sudah tertata dengan teratur dan rapi. Hal ini telah terlihat dari adanya upaya Raja Purnawarman yang terus berusaha untuk meningkatkan kesejahteraan kehidupan rakyatnya. Raja Purnawarman sangat memperhatikan kedudukan kaum brahmana yang dianggap penting dalam melaksanakan setiap upacara korban yang dilaksanakan di kerajaan sebagai tanda penghormatan kepada para dewa.

Kehidupan Ekonomi

kehidupan ekonomi
falah-kharisma.blogspot.com
Pada prasasti tugu telah diketahui bahwa Raja Purnawarman memerintahkan rakyatnya untuk membuat sebuah terusan sepanjang 6122 tombak. Pembangunan terusan ini memiliki arti ekonomis yang besar bagi masyarakat sekitar wilayah tersebut, karena dapat digunakan sebagai sarana untuk mencegah banjir dan sarana lalu lintas pelayaran perdagangan antar daerah di kerajaan Tarumanegara dengan dunia luar dan juga perdagangan dengan daerah-daerah di sekitarnya.
Hal tersebut berdampak pada kehidupan perekonomian masyarakat Kerajaan Tarumanegara yang sudah banyak mengalami kemajuan

Kehidupan Budaya

kehidupan budaya
hindualukta.blogspot.com
Dilihat dari teknik dan cara penulisan huruf-huruf dari prasasti-prasasti yang ditemukan sebagai peninggalan Kerajaan Tarumanegara, telah diketahui bahwa tingkat kebudayaan masyarakat pada saat itu sudah tinggi. Selain sebagai peninggalan budaya, keberadaan prasasti-prasasti tersebut diketahui menunjukkan telah berkembangnya kebudayaan tulis menulis pada masa Kerajaan Tarumanegara.

Runtuhnya Kerajaan Tarumanegara

runtuhnya kerajaan tarumanegara
antoksoesanto.blogspot.co.id
Masa keruntuhan Kerajaan Tarumanegara terjadi setelah kerajaan ini dipimpin oleh raja generasi ke – 13 yang bernama Raja Tarusbawa. Runtuhnya kerajaan Hindu pertama di Pulau Jawa ini disebabkan tidak adanya kepemimpinan karena Raja Tarusbawa lebih menginginkan memimpin kerajaan kecilnya di hilir sungai Gomati.
Selain itu, gempuran beberapa kerajaan lain di nusantara pada masa itu terutama Kerajaan Majapahit memegang andil penting dalam keruntuhan Kerajaan Tarumanegara pada masa itu. Pada masa pemerintahan Sudawarman, Kerajaan Tarumanegara sudah mulai terlihat mengalami kemunduran.
Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab kemunduran atau keruntuhan Kerajaan Tarumanegara tersebut, diantaranya adalah memberikan ekonomi pada raja-raja di bawah Kerajaan Tarumanegara yang di berikan kepada raja sebelumnya.
Sudawarman secara emosional tidak menguasai persoalan di Kerajaan Tarumanegara, beliau dari kecil tinggal di kanci, wilayah pallawa, sehingga hal tersebut menyebabkan beliau tidak begitu perduli pada masalah yang menimpa di kerajaan tersebut.
Diatas merupakan penjelasan singkat dari Kerajaan Tarumanegara, mulai dari silsilah, peninggalan, letak, agama, kehidupan politik, kehidupan sosial, kehidupan ekonomi, kehidupan budaya hingga runtuhnya Kerajaan Tarumanegara. Semoga penjelasan tersebut bermanfaat.